LHOKSUKON - Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) untuk 852 desa bertambah Rp 137 miliar dari tahun sebelumnya. Tambahan itu bersum...
LHOKSUKON - Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) untuk 852 desa bertambah Rp 137 miliar dari tahun sebelumnya. Tambahan itu bersumber dari APBN sebesar Rp 136 miliar dan APBK Aceh Utara Rp 1 miliar. Dengan tambahan itu, APBG 2017 dari pusat Rp 635,3 miliar lebih. Sementara tahun lalu jumlahnya Rp 498,8 miliar. Sedangkan APBG dari APBK naik dari Rp 107 miliar menjadi Rp 108 miliar. Sehingga total APBG di Aceh Utara tahun ini dari kedua sumber itu adalah Rp 743,3 miliar.
“Untuk pencairan APBG, keuchik harus menyerahkan tiga laporan ke kita paling lambat pada minggu ketiga bulan bulan untuk disampaikan kepada pusat. Jika ketiga laporan tersebut tak dipenuhi dalam waktu dekat, kemungkinan pencairan APBG bisa terlambat,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Aceh Utara, M Nasir kepada Serambi, Selasa (14/2).
Disebutkan, ketiga laporan itu adalah laporan semester tahun 2016, laporan realisasi penggunaan anggaran, dan laporan pertanggungjawaban secara keseluruhan untuk diserahkan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Setelah itu baru diserahkan kepada BPKD untuk disampaikan pemerintah pusat.
“Kita berharap ketiga persyaratan itu bisa diserahkan pada minggu ketiga bulan ini, supaya pada Minggu ke empat Februari sudah kita sampaikan kepada Pemerintah Pusat. Sehingga pada Maret mendatang dana yang bersumber dari APBN bisa ditransfer. Jika dana tersebut sudah ditransfer aparat desa sudah dapat menyusun APBG,” ungkap M Nasir.
Dikatakan, pihaknya sudah menyampaikan persyaratan yang harus dipenuhi keuchik pada Januari lalu, agar pencairan APBG tahun ini tak terlambat. Sebab, menurut M Basir, jika ketiga persyaratan itu tak dipenuhi, Pemerintah Pusat akan menunda transfer dana desa atau jumlah yang ditransfer dari Pusat berkurang. “Untuk dana dari APBK pencairannya dalam empat tahap atau per triwulan. Sedangkan dari Pusat hanya dua tahap,” katanya.
Setelah pilkada, pengurus Asosiasi Geuchik Aceh Utara (Asgara) akan mengadakan pertemuan dengan semua keuchik untuk mengevaluasi setiap persolan.
“Bila masih ada kendala, kami siap turun ke desa-desa untuk membantu keuchik untuk menyelesaikan peryaratan untuk pencairan APBG 2017,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Ketua Asgara, Muksalmina. Ia juga berharap penyaluran APBG tak sampai April, tapi dalam bulan Maret sudah bisa dicairkan.
Sementara Wakil Ketua DPRK Aceh Utara, Abdul Mutaleb berharap tahun ini penyaluran APBG bisa sesuai jadwal, sehingga pembangunan desa dapat dilaksanakan dengan baik, apalagi tahun ini ada dananya meningkat.
“Jadi, koordinasi keuchik dengan dinas terkait harus aktif, sehingga tidak terjadi kendala. Harapan kami penyaluran dan pengelolaan dana desa kali ini juga harus lebih baik,” pungkasnya.(jaf).
Sumber : Serambi Indonesia
COMMENTS