Berkah Ramadhan
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Bagi sebagian orang moment ini dimanfaatkan sebagai peluang usaha untuk menambah rezeki lebih menjelang Lebaran, seperti halnya pedagang musiman jualan penganan buka puasa saat sore hari. pada bulan ini tidak semua usaha bisa beraktifitas seperti bulan biasa, katakan saja Warung Nasi, Warung Kopi dan warung-warung lainnya yang biasanya bisa beraktifitas 12 jam perhari sekarang cuma 5-7 jam saja.
Bulan yang penuh berkah ini ternyata para penjual jasa pun tak kalah beruntung juga, apa lagi saat-saat menjelang lebaran, salah satu contoh seperti Tukang pangkas yang berada di kawasan terdekat, pantauan kami biasanya buka jam 08.00 wib sampai jam 17.20 wib, tapi dalam beberapa hari menjelang lebaran tempat ini baru tutup jam 04.15 wib.
Menjelang hari raya idul fitri 1438 H tahun ini Mulyadi (36), pria yang akrab dengan sapaan Anggor, warga Desa Blang Kuta 2 Mns Kecamatan Simpang Mamplam ini saat diwawancarai mengaku melonjak pendapatannya dalam beberapa hari ini jelang hari raya Idul Fitri.
"Jika jelang-hari raya begini yang potong rambut ramai, sehari saya melayani orang sampai ratusan," kata pria hitam manis ini sambil melayani pelanggaannya.
Masih kata Anggor, untuk diwaktu hari-hari biasa, dirinya hanya melayani pelanggan dalam hitungan puluhan.
“Mulai dari sepuluh hari terakhir menuju lebaran, meningkat yang mau pangkas, sampai-sampai saya gak bisa istirahat sejenak karena yang datang gak berhenti-berhenti, kalau capek udah pasti apalagi kerjanya sendiri sampai pagi,” imbuhnya.
"Kalau hari biasa berkisar hanya tiga puluhan gitu, sekarang ini alhamdulillah, dengan begini keperluan keluarga dihari raya Insya Allah dapat terpenuhi, apa lagi bulan madunya belum kemana-mana," tambahnya dengan sedikit ketawa.
Menurut Anggor, peningkatan ini dirasa dimasa-kisaran H-7 hingga puncak H-1 disetiap tahunnya saat moment lebaran.
"Dari sekian banyaknya itu campur, anak-anak dan dewasa," tukasnya.
Cek Pop (39) salah seorang pelanggan yang kala itu sedang mengantri mengatakan, dimomentum hari raya begini memang sudah menjadi kebiasaan rutin pangkas rambut sebagai wujud supaya bersih dosanya.
"Setiap panjang rambut, saya potongnya disini terus, malas ketempat lain karena harus banyak protes, belum tau seleranya kita. makanya sampai jam segini masih mau antri, besokkan Uroe Raya," pungkasnya sambil ketawa.
COMMENTS